BICARA soal korupsi sepertinya tak pernah surut di
negara ini. Begitu banyak orang yang telah masuk penjara karena
korupsi, tetapi masih banyak juga orang yang terus melakukannya.
Tampaknya hukuman yang diberikan kepada para koruptor ibarat
“pedes-pedes sambel”, walaupun pedes masih ingin menambahkan lagi? Jika
demikian sudah semestinya wacana hukuman mati bagi koruptor
dilaksanakan.
Hampir semua lini, baik legislatif, yudikatif, maupun eksekutif, telah terkontaminasi perilaku korupsi. Pemekaran wilayah mengandung unsur korupsi, pembuatan undang-undang ada unsur korupsi, bahkan pasal demi pasal bisa diciptakan melalui korupsi.
Jika kondisi itu benar adanya, berarti negara ini di ambang kehancuran, tinggal menghitung detik-detik kehancurannya. legislatif yang seharunsya memberi pengawasan justru menciptakan ruang korupsi yang paling besar. Tak bisakah kita mencontoh negara-negara yang tingkat korupsinya paling minim, fokus membangun negara ini, bukan terus mempertontonkan akrobat politik yang tak masuk akal.
Korupsi tak bisa diperangi dari bawah lalu ke atas. Korupsi harus dibersihkan dari atas lalu turun ke tingkat yang lebih rendah. Karena, jika di atas bersih, maka akan lebih mudah dalam mengendalikan tindak pidana korupsi di bawah.
Harus ada satu tekad dan usaha bersama bahwa korupsi harus dijadikan musuh bangsa ini, diperangi sampai kapan pun, siapa pun yang berkuasa, siapa pun yang menjalankan roda pemerintahan. Dan jangan lupa, jika anda memiliki dosa terhadap masyarakat jangan coba-coba bermulut besar ingin menjadi pemimpin negeri. Negara ini butuh pemimpin yang bersih, pemimpin yang tak silau dengan uang, pemimpin yang tak bergeming dengan proyek-proyek, dan bukan pemimpin yang kemaruk alias rakus, serta pemimpin yang memiliki dosa besar terhadap seluruh rakyat atau sebagian rakyat di belahan bumi pertiwi ini.
Nining Suprapto
Jalan Perdatam, Pancoran, Jakarta Selatan
Hampir semua lini, baik legislatif, yudikatif, maupun eksekutif, telah terkontaminasi perilaku korupsi. Pemekaran wilayah mengandung unsur korupsi, pembuatan undang-undang ada unsur korupsi, bahkan pasal demi pasal bisa diciptakan melalui korupsi.
Jika kondisi itu benar adanya, berarti negara ini di ambang kehancuran, tinggal menghitung detik-detik kehancurannya. legislatif yang seharunsya memberi pengawasan justru menciptakan ruang korupsi yang paling besar. Tak bisakah kita mencontoh negara-negara yang tingkat korupsinya paling minim, fokus membangun negara ini, bukan terus mempertontonkan akrobat politik yang tak masuk akal.
Korupsi tak bisa diperangi dari bawah lalu ke atas. Korupsi harus dibersihkan dari atas lalu turun ke tingkat yang lebih rendah. Karena, jika di atas bersih, maka akan lebih mudah dalam mengendalikan tindak pidana korupsi di bawah.
Harus ada satu tekad dan usaha bersama bahwa korupsi harus dijadikan musuh bangsa ini, diperangi sampai kapan pun, siapa pun yang berkuasa, siapa pun yang menjalankan roda pemerintahan. Dan jangan lupa, jika anda memiliki dosa terhadap masyarakat jangan coba-coba bermulut besar ingin menjadi pemimpin negeri. Negara ini butuh pemimpin yang bersih, pemimpin yang tak silau dengan uang, pemimpin yang tak bergeming dengan proyek-proyek, dan bukan pemimpin yang kemaruk alias rakus, serta pemimpin yang memiliki dosa besar terhadap seluruh rakyat atau sebagian rakyat di belahan bumi pertiwi ini.
Nining Suprapto
Jalan Perdatam, Pancoran, Jakarta Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!