Gulai Ikan Semah dan Tekuyungala Sungai Manau |
Sampai di pasar kecamatan, kami langsung mencari rumah makan. Di sana kami dihidangkan gulai ikan semah yang terkenal itu. Kami bersyukur masih dapat merasakan hidangan gulai ikan semah yang enak dengan daging ikan kenyal dan padat. Pelanggan restoran yang datang setelah kami tak kebagian.
Ikan semah memang sudah langka. Wajar harganya melangit, berkisar 120 ribu rupiah/Kg. Melihat harga ikan semah yang lumayan mahal ini seharusnya pemerintah setempat menjadikan ikan semah ini sebagai komoditi primadona untuk dibudidayakan dan dijadikan ikon Pemerintah Daerah Merangin. Selama ini Ikan Semah ini hanya didapat oleh nelayan yang mencari ikan di sungai. Akan lebih baik lagi jika dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Memang ada beberapa desa yang mengelola lubuk larangan, tapi tidak intensif. Ikan yang dipelihara pun dari berbagai jenis. Kalaupun ada Ikan Semah, ukurannya kecil.
Satu lagi gulai khas merangin adalah gulai tekuyung. Makanan khas daerah ini sempat kami nikmati di rumah salah satu penduduk di Desa Bukit Batu Kecamatan Sungai Manau. Tuan rumah menyajikan gulai tekuyung dengan Lalapan Kabau. Gulai tekuyung ini biasanya dicampur dengan pakis dan rimbang.
Tekuyung mudah didapatkan di sungai. Biasanya tekuyung menempel di dekat bebatuan. Cara makannya pun tak kalah unik. Untuk mengeluarkan daging tekuyung dari cangkangnya harus disedot dengan tarikan yang kuat. Tapi hati-hati! Kuah gulai ini sangat pedas sehingga bila tidak berpengalaman menyedotnya, bisa bisa kuah dalam cangkang yang tersedot dan masuk ke hidung. Alamak, alangkah saronya !
Menurut tuan rumah gulai tekuyung ini sengaja dibuat pedas karena jika tidak pedas maka rasa amis tekuyung akan sangat terasa dan tak sedap. Namun walau pedasnya minta ampun dan baru sekali itu kami makan gulai tekuyung, lidah benar-benar dibuatnya bergoyang. Siapa yang sempat jalan-jalan ke Sungai Manau, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kedua gulai ini. Dijamin enak, unik dan istimewa. (infojambi.com/WENI LESTARI SP)\
Dodol Kentang KerinciJadi Menu Khas HPN |
Salah satu makanan khas kerinci yang saat ini semakin populer, adalah dodol kentang yang terdapat di Desa Lubuk Nagodang, Kecamatan Gunung Kerinci. Dodol kentang yang dibuat dari kentang bermutu tinggi, dari perkebunan disekitar lereng gunung kerinci, memiliki cita rasa yang sangat spesial.
Menariknya, produksi dodol kentang yang dibuat warga lubuk nagodang, memiliki citarasa yang beragam. Diantaranya rasa strobery, pandan, gula aren, duren, kacang, coklat, dan berbagai pilihan rasa lainnya.
Awalnya, industri pembuatan dodol kentang ini hanya digeluti sekelompok kecil warga saja. Namun, karena bagusnya prospek pengembangan dodol kentang, membuat sejumlah warga lainnya tertarik untuk menggeluti usaha serupa, terutama ibu?ibu rumah tangga dan remaja putri.
“Warga yang memproduksi dodol kentang memang semakin banyak, karena prospeknya cukup bagus. Bahkan saat ini jumlah tersebut sudah mencapai 60 orang pengusaha,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Pergadangan dan ESDM Kabupaten Kerinci, Mansuri Madin.
Selain memproduksi dodol kentang lanjutnya, warga Kecamatan Gunung Kerinci juga memproduksi sirup kulit manis, yang juga banyak diburu wisatawan sebagai oleh?oleh. “Selain nikmat, sirup kulit manis juga sangat baik untuk kesehatan,” katanya.
Meskipun penjualan dodol kentang sudah sampai ke beberapa pasar di Provinsi Jambi, pemburu dodol kentang khas Kerinci tetap banyak yang langsung ke Desa Lubuk Nagodang. Sekedar untuk melihat secara langsung cara pembuatannya, bahkan ada yang langsung masuk ke dapur pembuatan.
“Kami memang sengaja berkunjung ke Desa Lubuk Nagodang, untuk melihat secara langsung pembuatan dodol kentang kerinci. Selain mendapatkan dodol yang enak, kami juga bisa tahu bagaimana cara pembuatannya,” ungkap Vina, wisawatan asal Kota Jambi, saat ditemui Tribun di Lubuk Nagodang beberapa waktu lalu.
Dodol Kentang KerinciTembus Pasar Luar Daerah |
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kerinci Lukman di Jambi, Minggu mengatakan, pihaknya terus membina perajin atau industri rumah tangga agar meningkatkan mutu dodol kentang untuk menarik dan memikat pembeli.
“Petani di daerahnya kini giat mengembangkan industri rumah tangga, antara lain mengolah hasil perkebunan dan pertanian menjadi makanan jadi seperti dodol kentang, keripik pisang dan lainnya,” katanya.
Dodol kentang cukup maju pesat, bahkan sudah ada desa yang khusus memproduksi dodol tersebut, dan setiap wisatawan yang datang ke Kerinci dapat langsung menuju desa penghasil dodol itu.
Desa Lubuk Nagodang yang terletak di Kecamatan Gunung Kerinci, kini menjadi daerah kawasan wisata dodol kentang, produksi dodolnya selain dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung, kini juga telah menembus pasar luar daerah.
Kabupaten Kerinci, 410 Km dari Kota Jambi yang berada di kaki gunung Kerinci itu wilayahnya sangat subur bagi tanaman sayuran, khususnya kentang.
Komoditi pertanian dan perkebunan yang terus meningkat kini juga diolah menjadi produk jadi seperti dodol kentang, jus terong pirus, dan sirup kulit manis.
Khusus kentang, pengembangannya dilakukan bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!