Hingga pekan ke-20 lalu,
 Juve mencatat rekor menang 12 kali dan imbang delapan kali. Mereka 
belum pernah kalah. Melawat ke Stadion Ennio Tardini, Juve berambisi 
menjaga rekornya sekaligus mengamankan takhtanya.
"Paro
 kedua kompetisi selalu lebih sulit. Banyak tekanan yang kami terima. 
Apalagi, sekarang semua tim termotivasi melawan kami. Mereka ingin 
menjadi yang pertama mengalahkan kami," bilang Giorgio Chiellini, bek 
Juve, seperti dikutip Goal.
Sedangkan
 Juve, yang hanya unggul satu angka atas AC Milan yang merupakan pesaing
 terdekatnya, tidak mau tergelincir. Hasil seri saja bisa membuat posisi
 mereka tidak aman. Mereka dituntut terus menang hingga selisih 
bertambah.
Melihat 
performa musim ini, sepertinya Juve dapat mengalahkan tuan rumah Parma. 
Pada paro pertama lalu, Juve menang 4-1 pada 11 September tahun lalu. 
Namun, musim lalu, dalam dua pertemuan, Parma selalu menang atas Juve. 
"Parma
 harus diwaspadai ketika bermain di kandang. Mereka juga memiliki pemain
 hebat seperti Sebastian Giovinco. Kalau kami sedikit saja lengah, dia 
bisa menghukum kami. Saya mengenalnya dengan baik," kata Chiellini.
Ya,
 sebelum bersinar bersama Parma, Giovinco adalah pemain Juve. Pemain 
yang dijuliki Atomic Ant itu merupakan jebolan akademi Juve dan memulai 
karir profesionalnya di Juve. Tetapi, karena jarang dapat tempat, dia 
akhirnya dijual ke Parma.
"Sangat
 penting kami kami untuk memperbaiki level energi. Sebab, kami akan 
bermain setiap tiga hari dan kemudian akan berlanjut pada pertandingan 
di Coppa Italia melawan Milan. Kami harus mampu berbagi konsentrasi 
dengan baik," jelas Chiellini.
Menantang
 Parma, pelatih Juve Antonio Conte sudah mendapatkan tambahan opsi di 
lini tengah. Simone Pepe dan Claudio Marchisio sudah fit 100 persen dan 
siap untuk diturunkan. Pada laga sebelumnya, Marchisio sempat turun 
sebagai pengganti.
Performa
 Parma memang tidak begitu cemerlang musim ini. Namun, mereka tidak 
boleh diremehkan. Paling tidak, dalam tiga pertandingan terakhir di 
Serie A, mereka tidak pernah kalah. Sejak dihajar 0-5 oleh Inter Milan, 
pelatih Roberto Donadoni berupaya memperketat pertahanan.
Donadoni
 sekarang menerapkan skema tiga bek, bukan lagi empat bek sejajar. "Kami
 menghadapi tim yang sedang hebat musim ini. Tetapi, kami bermain di 
Tardini, dan kami tidak ingin keluar lapangan dengan kepala tertunduk," 
kata Donadoni. 
 
 
 Facebook
Facebook

 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!