Sabtu, 29 September 2012

Kenduri Sko, Salah Satu Upacara Sakral Masyarakat Kerinci

Dari Masyarakat Asli, hingga Masyarakat Perantau
Kenduri Sko atau upacara kebudayaan masyarakat Kerinci, memiliki daya tarik tersendiri dalam menunjang peningkatan pariwisata di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Namun, sayangnya perhelatan sakral ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kunjungan wisata.
DUSUN Empih yang berada di pinggir Sungai Batang Bungkal, Desa Sumur Anyir, tampak ramai. Selain dari umbul-umbul yang berwarna-warni dipasang setiap rumah warga, juga terlihat dua buah kain yang berukuran besar didirikan di atas bambu.
Kramentang, istilah masyarakat adat Kerinci menyebutnya. Kramentang itu didirikan bertujuan sebagai sebuah undangan terbuka, dimana, undangan itu ditujukan kepada masyarakat yang memiliki hubungan tali darah. Menariknya, untuk mendirikan Kramentang ini tidaklah semudah apa yang dibayangkan.
Dalam mendirikannya, Kramentang yang berasal dari Datuk Singapi, Dusun Empih, dan Dusun Tengah Desa Koto Lolo juga harus melalui proses sakral.
Sebelum menaiki rumah gedang, di bawah rumah tersebut terlihat masyarakat setempat sedang memperagakan pencak silat yang diiringi oleh gong dan beberapa peralatan lainnya. Bahkan, di dalam sebuah mangkok terlihat bara api yang dicampuri kemenyan.
“Tadi pagi, acara kita minta ajun arah dengan para depati yang memiliki hubungan darah dengan Dusun Empih ini. Lebih kurang 5.000 orang hadir dalam acara ini,” ujar Ketua Panitia Kenduri Sko, Datuk Hasnul Basri, kemarin (19/6).
“Kalau dana untuk menggelar Kenduri Sko ini murni dari swadaya masyarakat,” sambungnya, lagi.
Menurutnya, sebelum daerahnya menggelar Kenduri Sko, terlebih dahulu haruslah dilewati dengan meminta ajun arah (izin dan pengarahan) kepada Menteri Berempat yang terdiri dari Dt Cipati, Bujang Paniang (Koto Bento), Singapi Dusun Empih dan Patih dari Rawang. Kemudian, Depati Dua Neneg yang terdiri dari Depati Mudi, Depati Singolago. “Para depati inilah yang memberikan ajun arah kepada kami,” ujarnya,
sebelum diberikan ajun arah oleh para Depati tersebut, prosesnya terlebih dimulai dari anak jantan menyampaikan kepada ninik mamak, kemudian ninik mamak menyampaikan kepada permenti orang berempat. Setelah itu, permenti orang berempat menyampaikan izin kepada depati dua nenek.
Dalam Kenduri Sko yang baru bisa digelar setelah 20 tahun ini sejak tahun 1991 ini, selain membersihkan benda-benda pusaka. Juga akan mengangkat 36 orang yang bergelar Datuk Singarapi Suloh dan Sgapai Koak. Serta akan mengangkat lima orang depati yang bergelar Depati Simpan Negeri dan Depati Nyato Negaro.   
“Acara Kenduri Sko ini, selain memandikan benda pusaka, juga mengangkat para datuk dan depati,” ujarnya
Dalam upacara Kenduri Sko, merupakan upacara puncak kebudayaan masyarakat Kerinci. Kata dia, perhelatan tradisional masyarakat Dusun Empih tersebut, tidak hanya diikuti oleh masyarakat Dusun Empih yang berdomisili di daerahnya. Menurutnya, perhelatan ini juga akan dihadiri oleh masyarakat yang berada diperantauan. “Warga perantau hadir dan juga ikut menyaksikan Kenduri Sko ini,” ujarnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!