Kader Internal Mulai Rebutan

KOTA JAMBI - SEJUMLAH kader internal di tubuh partai politik (parpol) mulai saling rebutan dukungan parpol. Hal tersebut berkaitan jelang agenda Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) tiga daerah, yakni Kabupaten Merangin, Kota Jambi serta Kabupaten Kerinci.
Di Partai Golkar misalnya, banyak muncul kader internal yang berharap bisa didukung partainya. Misalnya, di Kota Jambi, ada beberapa muncul kader internal, yakni Ketua AMPG Provinsi Jambi SY Fasha, serta Maesita Arifien dan Nuzul Prakasa, anggota DPRD Kota Jambi dari Partai Golkar.

Selanjutnya, di Kabupaten Merangin, sejumlah nama juga mencuat, yakni Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Merangin Lukman Aima, Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi Supardi Nurzain, dan pengurus Kosgoro (organisasi mendirikan) Alharis. Sedangkan untuk Kabupaten Kerinci, yakni Ketua DPD II Partai Golkar M Rahman, serta beberapa petinggi Partai Golkar Provinsi Jambi lainnya, yakni Kabri Muis, dan Gusrizal.

Dikonfirmasi melalui ponselnya, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi Zoerman Manap, mengatakan Partai Golkar kaya dengan kader yang potensial untuk diusung. Namun, siap yang nantinya akan diusung, tentunya ada mekanisme partai yang harus dilaksanakan. “Salah satunya kita akan melihat dengan hasil survei,” ucapnya, Senin (5/3) lalu.

Soal rebutan, kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi ini, dimana pada prinsipnya tidak ada yang diperebutkan. Namun, silahkan kader kita untuk terus bersosialisasi, dan partai akan melihat sejauh mana keseriusan kader tersebut untuk maju.

“Apanya yang harus diperebutkan. Partai ada penilaian tersendiri dengan melihat dasar dan pegangan yang ada. Akan tetapi, titik akhirnya juga kita akan mengacu hasil survei,” imbuhnya.

Apakah tetap akan mengusung kader internal ? “Itu yang kita inginkan,” jawabnya singkat.

Terpisah, Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi Supardi Nurzain, menjelaskan dimana pihaknya baru akan membahas pada akhir Maret 2012 mendatang untuk membicarakan persiapan partai Golkar jelang Pemilukada untuk tiga daerah tersebut.

“Makanya, kita tunggu hasil pembicaraan nantinya. Soal siapa yang diusung, kita tetap akan mengikuti mekanisme dan aturan main partai. Salah satunya, dengan melihat hasil survei,” tandasnya singkat.

Sementara tak hanya Partai Golkar, ditubuh Partai Demokrat juga muncul sejumlah kader yang sama-sama berharap untuk diusung partainya. Di Kota Jambi, persaingan tiga petinggi yang kini merupakan sama-sama pejabat negara, yakni Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi Effendi Hatta yang menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Jambi.

Selanjutnya, nama Ketua MPC Partai Demokrat Kota Jambi Bambang Priyanto yang menjabat sebagai walikota Jambi, serta Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Kota Jambi Zainal Abidin, yang kini menjabat ketua DPRD Kota Jambi.

Di Kabupaten Kerinci, juga muncul beberapa nama, yakni Ketua MPC Partai Demokrat Kabupaten Kerinci Murasman, yang kini menjabat bupati Kerinci. Selanjutnya, ada nama Hasani Hamid dan sejumlah nama-nama lainnya. Sedangkan di Kabupaten Merangin, kini hanya muncul satu nama dari kader internal, yakni Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Merangin Nalim, yang kini menjabat bupati Merangin.

Terkait hal itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi Effendi Hatta, menyebutkan proses penentu dalam mengusung nantinya akan dilihat dari hasil survei. “Silahkan saja kader kita untuk bersosialisasi. Misalnya, saya sendiri tetap akan melaksanakan aturan main partai yang ada. Dan Alhamdulillah, hingga kini intensitas kegiatan sosialisasi terus saya lakukan,” ujarnya.

Persoalan adanya persaingan di kader internal, Effendi Hatta membantah hal tersebut. Kata dia, tidak ada yang bersaing dalam memperebutkan Partai Demokrat. “Tidak ada yang berebut dan direbutkan. Semuanya sama, dan silahkan ikuti aturan main partai. Soal diusung atau tidak, itu lagi-lagi akan melihat hasil survei,” tandasnya.

Sementara, tak hanya dua partai tersebut yang banyak muncul kader internal, sebut saja di tubuh PDI Perjuangan, PAN, PKS dan sejumlah parpol lainnya. Dan bahkan, dari kandidat eksternal parpol, juga mulai melakukan lobi-lobi politik dengan harapan bisa diusung parpol yang bersangkutan.