SUNGAIPENUH - Meski hujan deras sedang mengguyur Kota Sungaipenuh, Jumat
(19/10), namun pekerjaan pengaspalan jalan yang menghubungkan Desa
Debai dan Kumun, Kecamatan Kumun Debai, tetap dilakukan.
Selain dilakukan saat hujan deras, proyek hotmix jalan yang dikerjakan PT UHA asal Sumatera Barat ini, juga dilakukan di malam hari. Sehingga kualitas jalan tersebut dipertanyakan.
Tentunya ini berdampak pada kualitas jalan yang tidak bagus. Karena tidak lengket dan keras, serta suhu aspal tidak sesuai standar. Selain itu, hasil pengaspalan juga bergelombang.
Seorang pekerja di lokasi pekerjaan, enggan berkomentar. Ia mengaku harus menyelesaikan pekerjaannya, karena adanya perintah dari pihak perusahan. "Kita bekerja sesuai dengan petunjuk atasan," katanya.
Sementara itu, Dinas PU Kota Sungaipenuh seperti sengaja membiarkan kontraktor-kontraktor nakal ini terus melakukan pekerjaan tanpa ada tindakan tegas. Padahal telah tertangkap basah oleh pengawas, dan sejumlah LSM.
Apalagi beberapa waktu lalu, dewan telah melakukan penijauan lokasi proyek dan menemukan hampir seluruh proyek bermasalah. Bahkan dewan meminta beberapa proyek dengan kesalahan fatal dihentikan. Namun hingga saat ini pengerjaan terus dilaksanakan.
Yuyun, Pengawas Dinas PU Kota Sungaipenuh, mengaku pengaspalan yang dilakukan pada Jum'at (19/10) bukan bagian dari pengerjaan proyek. Namun sisa aspal di Desa Debai, yang dibeli warga untuk dihamparkan di halaman rumah.
Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Sungaipenuh, Khalik Munawar, akan memberi peringatan terhadap para kontraktor nakal tersebut. Ia akan meminta kontraktor mengulangi pengerjaan jika terbukti curang.
Selain dilakukan saat hujan deras, proyek hotmix jalan yang dikerjakan PT UHA asal Sumatera Barat ini, juga dilakukan di malam hari. Sehingga kualitas jalan tersebut dipertanyakan.
Tentunya ini berdampak pada kualitas jalan yang tidak bagus. Karena tidak lengket dan keras, serta suhu aspal tidak sesuai standar. Selain itu, hasil pengaspalan juga bergelombang.
Seorang pekerja di lokasi pekerjaan, enggan berkomentar. Ia mengaku harus menyelesaikan pekerjaannya, karena adanya perintah dari pihak perusahan. "Kita bekerja sesuai dengan petunjuk atasan," katanya.
Sementara itu, Dinas PU Kota Sungaipenuh seperti sengaja membiarkan kontraktor-kontraktor nakal ini terus melakukan pekerjaan tanpa ada tindakan tegas. Padahal telah tertangkap basah oleh pengawas, dan sejumlah LSM.
Apalagi beberapa waktu lalu, dewan telah melakukan penijauan lokasi proyek dan menemukan hampir seluruh proyek bermasalah. Bahkan dewan meminta beberapa proyek dengan kesalahan fatal dihentikan. Namun hingga saat ini pengerjaan terus dilaksanakan.
Yuyun, Pengawas Dinas PU Kota Sungaipenuh, mengaku pengaspalan yang dilakukan pada Jum'at (19/10) bukan bagian dari pengerjaan proyek. Namun sisa aspal di Desa Debai, yang dibeli warga untuk dihamparkan di halaman rumah.
Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Sungaipenuh, Khalik Munawar, akan memberi peringatan terhadap para kontraktor nakal tersebut. Ia akan meminta kontraktor mengulangi pengerjaan jika terbukti curang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!