Segala upaya yang telah dilakukan pemerintah kabupaten, Pemerintah Kota Sungaipenuh dan aparat kepolisian melakukan penertiban belum membuahkan hasil yang memuaskan. Dalam aksi itu langsung ditanggapi Bupati Kerinci H Murasman. Bupati dan Kapolres Kerinci AKBP Ismail mendatangi para pendemo.
Tak hanya persoalan
BBM yang dituntut. Persoalan jalan, izin trayek dan banyaknya pungutan
yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci juga dilontarkan.
Seperti
dikatakan Arman, perwakilan supir angdes. Dalam orasinya, dia meminta
Bupati Kerinci Murasman membangun tambahan SPBU di Kerinci bagian mudik
dan hilir. “SPBU di Sungaipenuh lebih mementingkan pengisian jeriken
daripada angkot, makanya kami kesulitan untuk dapat minyak,” tegasnya.
Menurut
dia, salah satu solusi supaya masyarakat mudah mendapatkan BBM, Pemkab
Kerinci harus membangun SPBU baru, “Kita minta supaya Pemerintah Kerinci
untuk membangun SPBU baru yang berlokasi di Kerinci mudik dan hilir.
Kita juga minta Pemkab Kerinci menjamin kemudahan dalam pengurusan surat
izin usaha dan izin trayek yang sampai sekarang masih membingungkan
para supir angkot,” katanya.
Tuntutan
lainnya, para supir mendesak supaya Pemerintah Kabupaten Kerinci
memperhatikan kondisi jalan. Mulai dari Air Terjun Telun Berasap hingga
batas Kota Sungai Penuh. Sebab, kata dia, kondisi jalan tersebut saat
ini sangat parah
“Selain itu, kami juga
minta jalan diperbaiki agar tidak menghambat aktivitas kami. Kami juga
minta pemkab untuk menertibkan instansi yang mengurus izin usaha,
soalnya selama ini kami dikenakan dua biaya izin dari Dinas
Perhubungan,” ujarnya, lagi, kepada Bupati Kerinci H Murasman.
Bupati
Kerinci H Murasman saat menanggapi tuntutan para sopir angdes, mengaku
senang. Sebab, perjuangannya untuk mendirikan SPBU masih terus
dilakukan. “Sebagian besar aspirasi dari pendemo menjadi pemikiran dan
usaha sudah sejak lama. Saya minta masyarakat Kerinci termasuk para
supir angdes bersabar,” ungkapnya.
Dia
menjelaskan, pemkab tidak tinggal diam. Bupati mengaku sudah bekerja
keras untuk merealisasi usulan pembangunan SPBU. Bahkan, sudah
menetapkan lokasi SPBU di Desa Tutung Bungkuk, Kecamatan Siulak dan
bulan Maret ini akan didirikan.
Demikian pula soal
jalan, pemkab sudah mengusulkan pembangunan jalan di dua jalur, yaitu
Sungaipenuh ke Tapan dan Sungapenuh ke Leter W.
Saat ini, masih dalam proses pelelangan. Untuk masalah izin usaha dan trayek, lanjutnya, segala pengurusan izin usaha dilakukan di kantor perizinan. “Ini sudah merupakan peraturan Bupati No 40. Peraturan itu harus diikuti, jangan sampai melanggar. Semua pengurusan izin di kantor perizinan, bukan di Dishub. Para supir maupun masyarakat harus paham itu,” tegasnya
Saat ini, masih dalam proses pelelangan. Untuk masalah izin usaha dan trayek, lanjutnya, segala pengurusan izin usaha dilakukan di kantor perizinan. “Ini sudah merupakan peraturan Bupati No 40. Peraturan itu harus diikuti, jangan sampai melanggar. Semua pengurusan izin di kantor perizinan, bukan di Dishub. Para supir maupun masyarakat harus paham itu,” tegasnya
Sementara itu, pantauan Jambi
Independent di SPBU yang terdapat di Sungaipenuh, BBM terutama jenis
premium hanya dijual antara pukul 24.00 hingga pukul 4.00.
Kadang-kadang, pukul 01.00 dinihari BBM jenis premium ludes terjual.
Aksi memborong BBM terutama jenis premium setiap malamnya terus
berlangsung tanpa adanya kendali lagi.
Ratusan
jeriken yang dibawa warga berjejeran menunggu antrean untuk dilakukan
pengisian. Bahkan, saat pengisian BBM pun. Petugas sepertinya lebih
mengutamakan mengisi jeriken daripada mengisi BBM pemilik kendaraan
bermotor yang sudah antre
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!