Kamis, 08 Maret 2012

Kuncen Gunung Kerinci Gelar Ritual “Tawo Sedingin”

Kerinci, Jambi (ANTARA) – Juru Kunci atau "Kuncen" Gunung Kerinci, Mbah Kasirin mengatakan pada 10 November mendatang dirinya akan melakukan ritual penyerahan "tawo sedingin" semacam sesajen ke puncak Gunung Kerinci.
"Memang benar ada rencana Mbah Kasirin, juru kunci atau Kuncen Gunung Kerinci akan melakukan ritual menyerahkan `tawo sedingin` ke puncak Gunung Kerinci, tapi itu bukan ritual massal," terang Camat Kayu Aro Yal Kasni di Kerinci, Minggu.

Dikatakan Yalkasni, ritual yang akan digelar Mbah Kasirin tersebut hanyalah ritual pribadi sang Kuncen guna menunaikan wangsit mimpi yang diperolehnya tentang Gunung Kerinci yang terus menerus diterimanya semenjak sebulan lalu.
Menurut Mbah Kasirin sendiri mimpinya tersebut mengisyaratkan agar dia selaku penjaga Gunung kerinci seperti halnya tugas almarhum Mbah Marijan di Merapi, segera melakukan ritual "tawo sedingin".
"Dia juga akan memanjatkan doa ke hadirat Tuhan yang maha esa untuk ketenangan Gunung Kerinci. Ritual dan doa tersebut akan dilakukannya di puncak gunung tertinggi di Sumatera tersebut," katanya.
Menurut Yalkasni, berdasarkan koordinasi dengan Kades Sungai Rumpun Herman, karena bukan ritual yang merupakan agenda pemerintah dan bukan pula ritual kenduri 1 Syuro yang menjadi kebiasaan masyarakat setempat yang memang pada umumnya adalah warga keturunan suku Jawa, maka rencana Mbah Kasirin tersebut dirasa tidak harus dipublikasikan besar-besaran.
"Memang isunya apa yang akan dilakukan Mbah Kasirin tersebut disebut-sebut akan dijadikan salah satu agenda massal dalam peringatan HUT Kabupaten Kerinci ke-52 yang juga jatuh pada 10 November mendatang, padahal tidak begitu adanya," jelas Yalkasni.
Masyarakat keturunan Jawa yang umumnya mendiami kaki Gunung Kerinci dan bekerja sebagai pemetik teh PTPN VI serta petani sayur mayur, diakui Camat, memiliki tradisi ritual menghormati Gunung Kerinci yang digelar setiaap tahun tepat pada tiap tanggal 1 Syuro pada penanggalan Jawa.
Ia menjelaskan, upacara adat yang disebut Kenduri 1 Syuro itu antara lain memotong seekor kerbau yang kepalanya ditanam atau dikuburkan di Gunung Kerinci. Upacara itu diikuti segenap masyarakat Kayu Aro secara massal, khususnya oleh warga keturunan Jawa.
"Tapi ritual tawo sedingin ini hanya ritual kecil dan pribadi Mbah Kasirin. Tidak ramai-ramai, bahkan cenderung rahasia. Hanya saja beberapa keluaga dan warga bersimpati dan mendukung ritual tersebut," tegas Yalkasni.
Disingung soal ancaman bahaya mendaki sendiri ke puncak gunung mengingat status gunung Kerinci masih ditetapkan waspada dan tertutup bagi pendakian, Yalkasni mengatakan Mbah Kasirin bersikeras harus naik, karena itu menurut dia adalah tugas dan tanggung jawabnya selaku kuncen yang dipercaya oleh Kesultanan Ngayogjakarta.
Spoiler for sumber:
SUMBER
Kuncen Gunung Kerinci Gelar Ritual “Tawo Sedingin”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!