TRIBUN - Seorang pejabat di Kabupaten Kerinci kembali harus berurusan
dengan hukum. Kepala Bidang Rehab dan Rekontruksi (RR), Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci, Khusairi, ditangkap
Satreskrim Polres Kerinci.
Mantan Kepala Bidang di Dinas PU Kerinci ini dicokok polisi saat terlibat judi permainan kartu 20--song---bersama empat rekannya. Mereka bermain judi di rumah warga, di Desa Koto Pandan, Sungaipenuh, tidak jauh dari Mapolsek Kota Sungaipenuh.
Kepala BPBD Kerinci, Daripus, mengakui ada kabid yang menjadi bawahannya ditangkap polisi. "Memang benar, saya sudah mendapatkan kabarnya tadi pagi dari seorang staf," ujarnya dikonfirmasi Tribun, Jumat (28/9).
Ia sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Karena, sebagai PNS, seharusnya yang bersangkutan menjadi contoh masyarakat. "Seharusnya menjadi contoh yang baik, namun yang terjadi malah sebaliknya," ujarnya.
Namun demikian, ia menyerahkan semua proses hukumnya kepada pihak kepolian. Ditanya soal status yang bersangkutan selaku PNS? ia mengaku masih menunggu hasil di kepolsian terlebih dahulu.
"Aturannya ada, kita lihat dulu nanti bagaimana. Saya juga sudah bertemu dengan bupati siang tadi," jawabnya.
Kapolres Kerinci, AKBP Ismail, melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Roni, mengiyakan adanya penangkapan tersebut. "Iya, penangkapannya pukul 14.30 sore kemarin--Kamis---," katanya.
Selain Kusairi, empat lainnya yang ikut ditangkap, yakni Junaidi (48), warga Desa Lubuk Suli, Kecamatan Depati Tujuh, yang bekerja sebagai PNS di Kesra. "Tiga lainnya adalah tenaga honorer," ungkapnya.
Mereka yakni Syafrizal (31), honorer Dinas PU Kerinci, warga Desa Koto Patah, Semerap, Kecamatan Keliling Danau. Edika Rafnaldi (33), warga lempur, honorer kantor camat Keliling Danau, dan Angga Yuda Nugraha (23), honorer BPBD Kerinci, warga kelurahan Desa Baru Sungaipenuh.
Mantan Kepala Bidang di Dinas PU Kerinci ini dicokok polisi saat terlibat judi permainan kartu 20--song---bersama empat rekannya. Mereka bermain judi di rumah warga, di Desa Koto Pandan, Sungaipenuh, tidak jauh dari Mapolsek Kota Sungaipenuh.
Kepala BPBD Kerinci, Daripus, mengakui ada kabid yang menjadi bawahannya ditangkap polisi. "Memang benar, saya sudah mendapatkan kabarnya tadi pagi dari seorang staf," ujarnya dikonfirmasi Tribun, Jumat (28/9).
Ia sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Karena, sebagai PNS, seharusnya yang bersangkutan menjadi contoh masyarakat. "Seharusnya menjadi contoh yang baik, namun yang terjadi malah sebaliknya," ujarnya.
Namun demikian, ia menyerahkan semua proses hukumnya kepada pihak kepolian. Ditanya soal status yang bersangkutan selaku PNS? ia mengaku masih menunggu hasil di kepolsian terlebih dahulu.
"Aturannya ada, kita lihat dulu nanti bagaimana. Saya juga sudah bertemu dengan bupati siang tadi," jawabnya.
Kapolres Kerinci, AKBP Ismail, melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Roni, mengiyakan adanya penangkapan tersebut. "Iya, penangkapannya pukul 14.30 sore kemarin--Kamis---," katanya.
Selain Kusairi, empat lainnya yang ikut ditangkap, yakni Junaidi (48), warga Desa Lubuk Suli, Kecamatan Depati Tujuh, yang bekerja sebagai PNS di Kesra. "Tiga lainnya adalah tenaga honorer," ungkapnya.
Mereka yakni Syafrizal (31), honorer Dinas PU Kerinci, warga Desa Koto Patah, Semerap, Kecamatan Keliling Danau. Edika Rafnaldi (33), warga lempur, honorer kantor camat Keliling Danau, dan Angga Yuda Nugraha (23), honorer BPBD Kerinci, warga kelurahan Desa Baru Sungaipenuh.
Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!