Senin, 10 September 2012

BPK Pantau Proyek Pascabencana

Jambi Barat
Ditulis oleh NOVA DIANSYAH   
Kamis, 17 November 2011 08:36
BANGKO - DIAM-diam, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI mendatangi Kabupaten Merangin guna memeriksa sejumlah paket proyek pascabencana yang sudah dikerjakan sejak tahun 2011 lalu. Pemantauan proyek pascabencana tersebut sudah berlangsung sejak Senin (14/11) lalu.
Menurut salah seorang sumber yang minta namanya tidak disebutkan, secara meraton,
tim BPK RI yang berjumlah enam personel, yang dua di antaranya berasal  dari BPK RI Perwakilan Jambi tersebut, terus bergerak menelisik berbagai proyek pascabencana tersebut.
“BPK turun ke berbagai lokasi proyek pascabencana di Merangin. Saat ini, tim tersebut masih berada di Kecamatan Jangkat,” ucap sumber tersebut, kemarin (16/11) yang sedang mendampingi tim BPK RI saat mengkroscek proyek pascabencana untuk pembangunan Jalan Sekancing–Tiang Pumpung yang dikerjakan PT Alimi Putra Persada.
Masih kata sumber tersebut, pola yang dimainkan pihak BPK RI dalam melakukan pemeriksaan di lapangan, dengan cara membawa tim ahli yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) Merangin.
“Mereka membawa tim ahli, namun beragai pekerjaan yang dilakukan tim ahli di lapangan langsung di bawah pengawasan BPK. Informasi lain, jika batas akhir pekerjaan proyek pascabencana ini sendiri akan berakhir hingga 31 Desember 2011 mendatang,” cetusnya.
Sementara, dari sejumlah pejabat terkait Dinas PUP Merangin yang akan dikonfirmasi, hanya Fatal sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pascabencana yang berhasil dikonfirmasikan. Fatal tidak membantah jika BPK RI sedang melakukan pengawasan. “Dan saat ini enam petugas BPK RI tersebut sedang berada di Kecamatan Jangkat,” akunya.
Sayangnya, saat dimintai keterangan soal support  hasil pekerjaan 56 paket proyek pascabencana senilai Rp 64 miliar, Fatal enggan berkomentar. “Kalau soal itu, bisa tanya dengan Ariyah Asghara. Yang bersangkutan menjadi Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK). Memang ponsel beliau sulit ditembus, maklum beliau sedang mendampingi BPK melakukan pengawasan proyek di kawasan terisolir Merangin,” tandasnya.
Sementara, dari catatan yang ada, dari 65 paket proyek yang ada, tercatat delapan paket proyek dengan nilai kontrak di atas Rp 4 miliar saat ini masih dikerjakan. Proyek tersebut, yakni di antaranya pembangunan jalan Simpang Pauh Rantau Kermas Jangkat senilai Rp 4,8 miliar dikerjakan PT Karya Masa Kini.
Selanjutnya, jalan Rantai Kermas–Tanjung Kasri senilai Rp 6,3 miliar dikerjakan PT Multi Karya Anugerah Jaya; jalan Tanjung Kasrih–Renah Kemumu senilai Rp 4,9 miliar dikerjakan PT Nai Adhipati Anom; jalan Sekancing–Tiang Pumpung senilai Rp 4,9 miliar dikerjakan PT Amili Putra Persada.
Berikutnya, jalan Muara Kibul-Batang Kibul–Padang Lendir senilai Rp 4,9 miliar dikerjakan PT Prima Pembangunan Kerinci; jalan Dalam-Koto Tapus senilai Rp 9,8 miliar dikerjakan PT Famili Group Utama; jalan Pasar Muara Siau-Lubuk Birahi-Durian Rambun senilai Rp 6,7 miliar dikerjakan PT Jaya Abadi Sumber Pasifik; jalan Sungai Pinang Segayau senilai Rp 5,8 miliar dikerjakan PT Maha Rupa Abadi.
Selain itu, terdapat tiga pembangunan jembatan, yakni jembatan Sungai Kemiri senilai Rp 2,4 miliar dikerjakan PT Eka Pancha Sejati; jembatan Sungai Maras Kecil senilai Rp 2,8 miliar dikerjakan PT Tabir Putra Perkasa dan jembatan Sungai Mesah senilai Rp 1,9 miliar yang dikerjakan CV Purnama Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!