Jambi Barat |
Ditulis oleh NOVA DIANSYAH |
Kamis, 17 November 2011 08:36 |
Menurut salah seorang
sumber yang minta namanya tidak disebutkan, secara meraton,
tim BPK RI
yang berjumlah enam personel, yang dua di antaranya berasal dari BPK RI
Perwakilan Jambi tersebut, terus bergerak menelisik berbagai proyek
pascabencana tersebut.
“BPK
turun ke berbagai lokasi proyek pascabencana di Merangin. Saat ini, tim
tersebut masih berada di Kecamatan Jangkat,” ucap sumber tersebut,
kemarin (16/11) yang sedang mendampingi tim BPK RI saat mengkroscek
proyek pascabencana untuk pembangunan Jalan Sekancing–Tiang Pumpung yang
dikerjakan PT Alimi Putra Persada.
Masih
kata sumber tersebut, pola yang dimainkan pihak BPK RI dalam melakukan
pemeriksaan di lapangan, dengan cara membawa tim ahli yang ada di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) Merangin.
“Mereka
membawa tim ahli, namun beragai pekerjaan yang dilakukan tim ahli di
lapangan langsung di bawah pengawasan BPK. Informasi lain, jika batas
akhir pekerjaan proyek pascabencana ini sendiri akan berakhir hingga 31
Desember 2011 mendatang,” cetusnya.
Sementara,
dari sejumlah pejabat terkait Dinas PUP Merangin yang akan
dikonfirmasi, hanya Fatal sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek
pascabencana yang berhasil dikonfirmasikan. Fatal tidak membantah jika
BPK RI sedang melakukan pengawasan. “Dan saat ini enam petugas BPK RI
tersebut sedang berada di Kecamatan Jangkat,” akunya.
Sayangnya,
saat dimintai keterangan soal support hasil pekerjaan 56 paket proyek
pascabencana senilai Rp 64 miliar, Fatal enggan berkomentar. “Kalau soal
itu, bisa tanya dengan Ariyah Asghara. Yang bersangkutan menjadi
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK). Memang ponsel beliau sulit
ditembus, maklum beliau sedang mendampingi BPK melakukan pengawasan
proyek di kawasan terisolir Merangin,” tandasnya.
Sementara,
dari catatan yang ada, dari 65 paket proyek yang ada, tercatat delapan
paket proyek dengan nilai kontrak di atas Rp 4 miliar saat ini masih
dikerjakan. Proyek tersebut, yakni di antaranya pembangunan jalan
Simpang Pauh Rantau Kermas Jangkat senilai Rp 4,8 miliar dikerjakan PT
Karya Masa Kini.
Selanjutnya,
jalan Rantai Kermas–Tanjung Kasri senilai Rp 6,3 miliar dikerjakan PT
Multi Karya Anugerah Jaya; jalan Tanjung Kasrih–Renah Kemumu senilai Rp
4,9 miliar dikerjakan PT Nai Adhipati Anom; jalan Sekancing–Tiang
Pumpung senilai Rp 4,9 miliar dikerjakan PT Amili Putra Persada.
Berikutnya,
jalan Muara Kibul-Batang Kibul–Padang Lendir senilai Rp 4,9 miliar
dikerjakan PT Prima Pembangunan Kerinci; jalan Dalam-Koto Tapus senilai
Rp 9,8 miliar dikerjakan PT Famili Group Utama; jalan Pasar Muara
Siau-Lubuk Birahi-Durian Rambun senilai Rp 6,7 miliar dikerjakan PT Jaya
Abadi Sumber Pasifik; jalan Sungai Pinang Segayau senilai Rp 5,8 miliar
dikerjakan PT Maha Rupa Abadi.
Selain
itu, terdapat tiga pembangunan jembatan, yakni jembatan Sungai Kemiri
senilai Rp 2,4 miliar dikerjakan PT Eka Pancha Sejati; jembatan Sungai
Maras Kecil senilai Rp 2,8 miliar dikerjakan PT Tabir Putra Perkasa dan
jembatan Sungai Mesah senilai Rp 1,9 miliar yang dikerjakan CV Purnama
Jaya.
|
Senin, 10 September 2012
BPK Pantau Proyek Pascabencana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!