*Dewan Sorot Kinerja Pemerintah
TRIBUNJAMBI.COM,
SUNGAIPENUH – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sungaipenuh,
kembali menunjukkan kekecewaannya terhadap kinerja Pemerintah daerah.
Pasalnya, amburadulnya kinerja Pemkot mengakibatkan banyaknya kerugian
diderita masyarakat Sungai Penuh.
Tidak hanya
persoalan pekerjaan proyek fisik yang belum dilaksanakan, malah
pengajuan KUA PPAS APBD-Perubahan terlambat, yang dikhawatirkan akan
terjadi silpa besar-besaran dan mutu pekerjaan amburadul, serta
banyaknya pemutusan kontrak karena tidak tersedianya waktu yang cukup.
Lemahnya
kinerja pemerintah daerah tersebut, menjadi sorotan semua fraksi DPRD
Kota Sungai Penuh dalam paripurna, Jum’at (14/9) kemarin. Tiga fraksi
itu adalah fraksi Fraksi Suara Rakyat, Fraksi Rakyat Bersatu dan Fraksi
Amanat Nasional.
“Kita sangat kecewa dengan
kinerja Eksekutive. Seharusnya KUA PPAS paling lambat minggu pertama
Agustus lalu. Nyatanya Eksekutive malah mengajukan kemarin
(Rabu,13/9),”ujar Andi Otavian, SE dari fraksi suara rakyat.
Menurutnya,
akibat keterlambatan pengajuan KUA PPAS APBD-P berdampak besar pada
sejumlah kegiatan fisik. Bahkan, fraksinya mengkwatirkan kegiatan tidak
akan sempurna terlaksana karena keterbatasan waktu. Fraksinya juga
menyorot, minimnya realisasi anggaran pada instansi Dinas Pendidikan dan
Dinas Pekerjaan Umum.
Bahkan, fraksinya kembali
menegaskan kekecewaan terhadap pembangunan jalan dalam Kota Sungai
Penuh, yang sampai saat ini juga selesai dikerjakan. Padahal, waktu
pelaksanaannya hampir habis.
“Kita tidak mau
kejadian tahun lalu terulang lagi, karena perusahaan yang mengerjakan
jalan mengalami putus kontrak. Apalagi, perusahaan yang mengerjakan
jalan hotmik sekarang (UHA Group) sudah pernah mengalami putus kontrak
saat jalan Sungai Penuh-Renah Kayu Embun,”tegasnya.
Tidak
hanya menyorot lemahnya kinerja pemerintah daerah, fraksi suara rakyat,
menyesalkan lemahnya kinerja komisi III DPRD Sungai Penuh. Sebab,
sampai sejauh ini persoalan-persoalan yang berkaitan tidak mendapat
tanggapan serius dari komisi tersebut. “Komisi III semestinya turun
kelapangan untuk mengecek pekerjaan fisik. Karena komisi III membidangi
SKPD tersebut,”sesalnya.
Wakil Ketua DPRD Kota
Sungai Penuh, Syafriadi juga tidak ketinggalan, usai fraksi-fraksi
membacakan pandangannya, dirinya juga menilai kinerja pemkot lemah.
“Coba bayangkan sudah memasuki akhir anggaran, realiasasi anggaran baru
38 persen. Ini jelas minimnya realisasi anggaran karena kinerja SKPD
yang lemah dan tidak berpengalaman,”ujarnya.
Sementara
itu, pantauan di lapangan, pekerjaan pengaspalan hotmix sampai sejauh
ini belum dilakukan. Perusahaan baru melakukan penambalan lubang-lubang
jalan. Bahkan, beberapa ruas, seperti Rawang–Koto Lanang, Pelayang Raya
dan Tanah Kampung belum disentuh sama sekali. (eja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!