JAMBI – Seleksi Institut Pegawai Dalam Negeri (IPDN)
di Provinsi Jambi, menuai protes dari dewan. Ketua Komisi 1 DPRD
Provinsi Jambi Madian Saswadi, mengaku kecewa dengan proses seleksi yang
digelar Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi. Dia merasa BKD
terkesan menutup-nutupi proses seleksi.
“Kami tidak pernah diberitahu kapan tes.
Dimana,
siapa saja yang tes. Berapa kuota untuk Jambi,” katanya. Padahal kata
dia, BKD merupakan instansi yang bermitra dengan Komisi 1. Menurutnya,
seharusnya BKD memberi tahu perkembangan program dan kegiatan yang
berlangsung. “Paling tidak memberitahu secara lisan,” singkatnya.
Kepada
warga, Madian mengimbau untuk melapor ke DPRD jika ada yang merasa
dirugikan. “Nanti akan kita telusuri dimana kesalahannya. Sampai saat
ini, belum ada laporan tertulis dari calon praja yang merasa dirugikan,”
katanya.
BKD Provinsi Jambi telah usai
menyeleksi calon praja IPDN yang akan diberangkatkan ke Jatinangor, Jawa
Barat. Sebanyak 62 putra/putri dari berbagai daerah dipastikan lulus
dan berhak mengikuti pendidikan calon praja.
Informasi
yang didapat, seleksi IPDN ini sarat muatan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). “Bukan rahasia umum lagi, yang lulus tahapan seleksi
praja ini kebanyakan anak pejabat. Kalau anak pejabat tersebut memang
lulus murni tidak masalah. Yang rusaknya mereka lulus karena intervensi
bapaknya yang pejabat,” kata salah seorang PNS di BKD yang enggan
namanya ditulis.
Setahu dia, ada beberapa anak
mantan anggota dewan, dan pejabat pemerintahan aktif, yang lulus dalam
seleksi tersebut. Tudingan tersebut dibantah Kepala BKD Provinsi Jambi
Amir Sakib. Dia mengaku seluruh peserta lulus murni. Dia sendiri mengaku
tidak tahu jika ada anak pejabat yang lulus.
Amir
menjelaskan, tahun ini jatah yang diberikan Kemendagri untuk Provinsi
Jambi berkurang. Tahun lalu, kuota untuk Provinsi Jambi 63 orang,
sedangkan tahun ini 62 orang. Tapi, pengurangan itu diyakininya tidak
berkaitan dengan nuansa KKN dalam penerimaan tersebut.
Data
yang diperoleh dari BKD, 62 orang calon praja tersebut akan
diberangkatkan ke Jatinangor pada 8 September. Di sana mereka akan
menjalani pantohir dan tes wawancara yang digelar Kemendgari. Mereka
berhasil melewati tahapan tes setelah menyingkirkan 335 kontestan
lainnya.
Dari 62 praja tersebut, yang paling
banyak lulus berasal dari Kota Jambi 26 orang, disusul Merangin delapan
orang. Kemudian Kerinci tiga, Merangin delapan, Tanjab Barat tiga,
Batanghari empat, Bungo empat, Sarolangun empat, Muarojambi tiga, Tanjab
Timur tiga, Tebo satu, dan Sungaipenuh tiga orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!