AMBI - Kinerja 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi
kembali disorot. Jika diukur melalui penggunaan teknologi informasi
untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, seperti urusan
bisnis, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan, kinerja 11
kabupaten/kota tersebut masih sangat rendah.
Berdasarkan pemeringkatan e-Government yang dilakukan
Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) RI tahun 2011 lalu,
tidak satupun dari 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi yang mendapat
nilai
baik atau warna hijau (rata-rata di atas 2,5). Semuanya mendapat
nilai jelek atau warna kuning alias di bawah 2,5.
Kota
Jambi yang bertengger di peringkat pertama dari 11 kabupaten/kota
se-Provinsi Jambi, hanya berhasil memperoleh angka 2,39 (kurang).
Disusul Sarolangun (2,19), Tanjab Timur (1,98), Tanjab Barat (1,64).
Sementara enam Kabupaten lain mendapat angka merah alias di bawah 1,6.
Rinciannya,
Batanghari (1,59), Merangin (1,54), Kerinci (1,54), Muarojambi (1,51),
Bungo (1,26) dan Tebo (1,22). Parahnya, Kominfo tidak memberikan
penilaian terhadap Kota Sungai Penuh alias nol, lantaran daerah yang
dipimpin oleh Asafri Jaya Bakrie (AJB) tersebut tidak memberikan peluang
Kominfo memberikan penilaian.
Kasubdit
Tatakelola Direktorat e-Government Kominfo RI, Mangatas Hasibuan
mengatakan, e-Government diaplikasikan pada berbagai instansi, seperti
legislatif, yudikatif, atau administrasi publik. Tujuannya, untuk
meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau
proses kepemerintahan yang demokratis dan bersih.
Menurutnya,
ada lima dimensi yang menjadi tolak ukur penilaian. “Kelembagaan,
infrastruktur, aplikasi, administrasi dan manajemen perencanaan.
Penilaian dilakukan secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan,”
ujarnya usai menggelar acara pembukaan pemeringkatan e-Government
Indoensia (PeGI) Kabupaten/Kota seluruh nusantara di Hotel Novita, Kota
Jambi, kemarin (5/9).
“Untuk peringkat tahun
2012, saat ini tengah berlangsung. Dalam jangka waktu tiga bulan
kedepannya sudah bisa terlihat hasilnya,” imbuhnya.
Dimensi
Pemeringkatan, kata dia, dilakukan terhadap kebijakan dalam bentuk
nyata, dari dokumen-dokumen resmi yang memiliki kekuatan legal di setiap
daerah. Menurutnya, dokumen-dokumen tersebut berisi antara lain
penentuan dan penetapan arah, program kerja, tata cara atau pengaturan
bagi pengembangan dan implementasi e-Government di lingkungan instansi
di tiap daerah.
“Bentuk dokumen dapat berupa surat keputusan, peraturan, pedoman atau bentuk dokumen resmi lainnya,” tegasnya.
Dia
menjelaskan, evaluasi dimensi kelembagaan dilakukan untuk melihat ada
atau tidak organisasi struktural yang lengkap, sehingga dapat
menjalankan fungsi tata kelola TIK, pengembangan, pengoperasian,
penyediaan layanan TIK dan fungsi-fungsi lain dengan baik. “Adanya
dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai tugas dan fungsi.
Adanya kelengkapan unit kerja dan aparaturnya untuk mendukung
pemanfaatan dan pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah,
kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian,” jelasnya.
Dimensi
infrastruktur, kata dia, berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mendukung pengembangan dan pemanfaatan TIK. Evaluasi dalam dimensi ini
dilakukan terhadap pusat data (data center) yaitu piranti keras komputer
dan piranti lunak jaringan komunikasi (LAN, WAN, akses internet).
Kelompok
yang dievaluasi yaitu pelayanan, meliputi aplikasi kependudukan,
perpajakan dan retribusi, pendaftaran dan perijinan, bisnis dan
investasi, pengaduan masyarakat, publikasi informasi umum dan
kepemerintahan, dan lain-lain.
Kemudian, dimensi
administrasi dan manajemen, meliputi aplikasi surat elektronik, sistem
dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan
koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan. Lalu, dimensi pembangunan,
meliputi aplikasi penunjang data pembangunan, perencanaan pembangunan
daerah, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring proyek,
evaluasi dan informasi hasil pembangunan.
“Keuangan
meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan, dan akuntansi
daerah,” katanya. “Kepemerintahan, meliputi pengelolaan barang daerah,
pengelolaan pendapatan daerah dan pengelolaan perusahaan daerah,”
imbuhnya.
Evaluasi dimensi perencanaan dilakukan
terhadap adanya proses perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan
TIK yang dilakukan secara nyata (ada tata cara, mekansime kerja yang
baku dan teratur). “Adanya implementasi pengambilan keputusan dan
realisasi pengembangan yang mengacu pada rencana pengembangan
pembangunan,” katanya.
Sementara, Kepala Kantor
Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Sultan mengatakan, penilaian
e-Govenrment tersebut memang dilakukan melalui proses yang panjang dan
ada kriterianya. Ia tak begitu paham apa masalahnya sehingga tak satupun
daerah di Provinsi Jambi yang mendapat nilai baik.
Namun
demikian, penilaian itu bukan berarti 11 kabupaten/kota dianggap buruk
atau gagal. Menurutnya, penilaian itu hanya untuk menunjukkan kualitas
dan agar memacu berbuat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
“Ada
yang baik dan kurang baik. Yang paling penting agar saran-saran yang
ditetapkan pusat dipenuhi. Tinggal kita lagi mampu atau tidak menyiapkan
syarat yang telah ditetapkan itu,” katanya.
“Kalau
Provinsi Jambi, mendapat peringkat 7 Nasional. Kita dapat berbangga
yang dulunya hanya mampu bertengger di peringkat 16,” imbuhnya.
Wakil
Gubernur Jambi Fachrori Umar berharap 11 kabupaten/kota segera
berbenah. Dia meminta daerah lebih serius dan fokus meningkatkan kinerja
lewat pusat data dan eletronik.
“Kita ingin
daerah kita maju lewat informasi dan komunikasi. Sehingga informasi
lebih mudah dan cepat ditangkap warga. Kita berharap, tidak ada lagi
yang ditutupi dan warga bias mengakses langsung dan melihat serta
mengukur kinerja daerah lewat sistem informasi,” katanya.
“Ke depan, saya berharap lebih ditingkatkan lagi,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!