SUNGAIPENUH–Meskipun Kelangkaan Bahan Bakar Minyak
(BBM) jenis solar di Kerinci dan Sungaipenuh sudah berjalan lebih dua
bulan, namun tidak ada sikap yang real dari pemerintah dan aparat untuk
bertindak.
Bahkan aparat kepolisian dan aparat TNI juga ikut diam, padahal di setiap SPBU ada petugas dari pihak Polres Kerinci di tugaskan memantau, tapi tetap tidak ada sikap yang jelas diri aparat tersebut.
Infromasi yang didapatkan bahwa langkanya BBM jenis solar ini sudah jelas digunakan untuk proyek besar
sedang berjalan di dua daerah tersebut, seperti pengakuan salah seorang warga kepada Koran ini bahwa poryek sungai yang di batang merao sat ini sedasng dikerjakan oleh 7 alat berat, dan BBM solar diambil dari SPBU Koto Lebu.
Menurutnya penanggung jawab proyek tersebut, Manik pernah mengatakan bahwa persoalan kegiatan mereka di kerinci sudah diataur semua, bahkan sampai ke tingkat polisi dan TNI, sehingga mereka lebih leluasa bergerak dan melakukan aktifitas meskipun melanggar hukum.
Manik, penanggung jawab lapangan proyek normalisasi sungai tersebut ketika di temui tidak berada di tempat, dan dihubungi lewat telpon selularnya tidak dijawab.
Sementara Dandim 0417 Kerinci, Letkon Inf Eko Prayitno, ketiaKA dihubungi mengaku tidak tahu adanya kegiatan illegal tersebut, namun dirinya mengaku siap mengambil tindakan, jika salah satu prajuritnya terbukti terlibat.
Dikatakannya bahwa informasi yang ia terima hanya stok BBM jenis solar memang kurang. Sehingga terjadi kelangkaan, jika memang ada penyalahgunaan BBM solar untuk proyek ia mengaku belum mengetahi secara pasti, termasuk keterlibatan oknum TNI dan polisi yang ikut bermain.
“Yang saya tahu stok BBM solar memang kurang, tapi solar subsidi digunakan untuk proyek saya tidak tahu, dan itu memang salah, dan harus di tindak. Jika memang ada informasi pasti tolang diberikan kepada saya, dan saya akan menindaklanjutinya, kapan perlu kita tangkap,” tegas Eko.
Bahkan aparat kepolisian dan aparat TNI juga ikut diam, padahal di setiap SPBU ada petugas dari pihak Polres Kerinci di tugaskan memantau, tapi tetap tidak ada sikap yang jelas diri aparat tersebut.
Infromasi yang didapatkan bahwa langkanya BBM jenis solar ini sudah jelas digunakan untuk proyek besar
sedang berjalan di dua daerah tersebut, seperti pengakuan salah seorang warga kepada Koran ini bahwa poryek sungai yang di batang merao sat ini sedasng dikerjakan oleh 7 alat berat, dan BBM solar diambil dari SPBU Koto Lebu.
Menurutnya penanggung jawab proyek tersebut, Manik pernah mengatakan bahwa persoalan kegiatan mereka di kerinci sudah diataur semua, bahkan sampai ke tingkat polisi dan TNI, sehingga mereka lebih leluasa bergerak dan melakukan aktifitas meskipun melanggar hukum.
Manik, penanggung jawab lapangan proyek normalisasi sungai tersebut ketika di temui tidak berada di tempat, dan dihubungi lewat telpon selularnya tidak dijawab.
Sementara Dandim 0417 Kerinci, Letkon Inf Eko Prayitno, ketiaKA dihubungi mengaku tidak tahu adanya kegiatan illegal tersebut, namun dirinya mengaku siap mengambil tindakan, jika salah satu prajuritnya terbukti terlibat.
Dikatakannya bahwa informasi yang ia terima hanya stok BBM jenis solar memang kurang. Sehingga terjadi kelangkaan, jika memang ada penyalahgunaan BBM solar untuk proyek ia mengaku belum mengetahi secara pasti, termasuk keterlibatan oknum TNI dan polisi yang ikut bermain.
“Yang saya tahu stok BBM solar memang kurang, tapi solar subsidi digunakan untuk proyek saya tidak tahu, dan itu memang salah, dan harus di tindak. Jika memang ada informasi pasti tolang diberikan kepada saya, dan saya akan menindaklanjutinya, kapan perlu kita tangkap,” tegas Eko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!