NGAIPENUH–Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis
solar di Kerinci dan Sungaipenuh saat ini semakin parah saja. Kelangkaan
ini diduga karena ulah para kontraktor yang memborong solar di setiap
SPBU yang ada di Kota Sungaipenuh untuk keperluan proyek.
Pantauan di lapangan, proyek normalisasi sungai Batang Merao yang mengunakan 7 alat berat, hotmix jalan dalam kota Sungaipenuh, proyek Jembatan Layang. Dan masih banyak lagi proyek lainnya yang juga
menggunakan solar subsidi.
Sedikitnya 30 deriken setiap hari solar diantar ke tempat proyek dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan roda empat. Yang uniknya ada oknum TNI yang juga mengantar solar ke lokasi proyek tersebut.
“30 derigen tiap hari, mengunakan motor, kadang menggunakan mobil, ada juga nampak anggota TNI yang datang mengantar,” kata salah seorang warga dekat kamp proyek normalisasi Sungai Batang Merao tersebut di desa Tanjung Pauh Mudik Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
Informasi yang didapatkan dari pihak SPBU Koto Lebu, bahwa sudah lebih satu bulan BBM jenis solar langka dan sulit didapat, biasanya stock solar selalu ada di SPBU, namun saat ini jam 10.00 WIB pagi solar sudah habis.
Menurut salah petugas SPBU, penyebab langkanya solar ini, karena banyaknya truck proyek yang membeli BBM jenis solar dengan jumlah yang besar, serta banyaknya pembeli yang menggunakan deriken, yang disinyalir kuat juga untuk kepentingan proyek.
“Karena langkanya BBM solar ini, pengisian dalam bentuk derigen juga meningkat, sebab para pembeli berderigen akan kembali menjual kepada para sopir truck dengan harga yang tinggi,” tegasnya.
Zulpardi Kepala SPBU Koto Lebu, dikonfirmasi membenarkan kelangkaan BBM jenis solar di Kerinci dan Sungaipenuh saat ini. “Biasanya solar selalu bertahan hingga mobil tangki berikutnya masuk, namun sekarang jam 10 pagi sudah habis,” katanya.
Namun dirinya tidak bisa memastikan apakah kelangkaan BBM ini disebabkan oleh truck proyek. “Kita tidak bisa berbuat banyak untuk membatasi truck proyek, karena kita tidak tahu yang mana truck proyek dan yang tidak,”katanya lagi.
Sebagai solusi, kata Zulpardi, pasokan BBM Jenis Solar ini harus ditambah, agar kelangkaan bisa diatasi. “Iya, solusinya pasokan harus ditambah satu tangki, kita akan koordinasikan dengan pihak Pertamina Padang, Sumbar, untuk menambah 1 tangki lagi,” tukasnya.(hdi)
Pantauan di lapangan, proyek normalisasi sungai Batang Merao yang mengunakan 7 alat berat, hotmix jalan dalam kota Sungaipenuh, proyek Jembatan Layang. Dan masih banyak lagi proyek lainnya yang juga
menggunakan solar subsidi.
Sedikitnya 30 deriken setiap hari solar diantar ke tempat proyek dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan roda empat. Yang uniknya ada oknum TNI yang juga mengantar solar ke lokasi proyek tersebut.
“30 derigen tiap hari, mengunakan motor, kadang menggunakan mobil, ada juga nampak anggota TNI yang datang mengantar,” kata salah seorang warga dekat kamp proyek normalisasi Sungai Batang Merao tersebut di desa Tanjung Pauh Mudik Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
Informasi yang didapatkan dari pihak SPBU Koto Lebu, bahwa sudah lebih satu bulan BBM jenis solar langka dan sulit didapat, biasanya stock solar selalu ada di SPBU, namun saat ini jam 10.00 WIB pagi solar sudah habis.
Menurut salah petugas SPBU, penyebab langkanya solar ini, karena banyaknya truck proyek yang membeli BBM jenis solar dengan jumlah yang besar, serta banyaknya pembeli yang menggunakan deriken, yang disinyalir kuat juga untuk kepentingan proyek.
“Karena langkanya BBM solar ini, pengisian dalam bentuk derigen juga meningkat, sebab para pembeli berderigen akan kembali menjual kepada para sopir truck dengan harga yang tinggi,” tegasnya.
Zulpardi Kepala SPBU Koto Lebu, dikonfirmasi membenarkan kelangkaan BBM jenis solar di Kerinci dan Sungaipenuh saat ini. “Biasanya solar selalu bertahan hingga mobil tangki berikutnya masuk, namun sekarang jam 10 pagi sudah habis,” katanya.
Namun dirinya tidak bisa memastikan apakah kelangkaan BBM ini disebabkan oleh truck proyek. “Kita tidak bisa berbuat banyak untuk membatasi truck proyek, karena kita tidak tahu yang mana truck proyek dan yang tidak,”katanya lagi.
Sebagai solusi, kata Zulpardi, pasokan BBM Jenis Solar ini harus ditambah, agar kelangkaan bisa diatasi. “Iya, solusinya pasokan harus ditambah satu tangki, kita akan koordinasikan dengan pihak Pertamina Padang, Sumbar, untuk menambah 1 tangki lagi,” tukasnya.(hdi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!