Pemkab Kerinci Tidak Terima PNS Pindahan

TRIBUN – Pemerintah Kabupaten Kerinci, mengambil kebijakan dengan menghentikan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang pindah dari luar daerah. Baik dari kabupaten dalam wilayah Provinsi Jambi, maupun dari provinsi lainnya.

    Dihentikannya penerimaan PNS pindahan tersebut, menyusul semakin banyaknya jumlah pegawai di Pemkab Kerinci, akibat banyak PNS yang bekerja di luar daerah mengurus pindah ke Kerinci.


    Hal itu dibenarkan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Evron Edison. Katanya, beberapa tahun terakhir banyak PNS yang bekerja di luar daerah, mengajukan pindah ke Kerinci. Hal tersebut menyebabkan beban semakin berat, karena harus membayar gaji PNS itu.

    "Dari Januari hingga Juli 2012, tercatat sudah ada 74 PNS yang pindah dari luar daerah ke Kerinci. Sedangkan PNS yang keluar hanya 23 orang saja. Sehingga jumlahnya tidak lagi berimbang," katanya.

    Saat ini, aktanya, pertahun gaji PNS di Kerinci mencapai Rp 274 miliar. Kalau PNS pindahan terus diterima, maka beban gaji pegawai nanti bisa di atas 50 persen. "Bukannya kita tidak mau menerima PNS pindahan, namun kita harus bertindak tegas," kata Evron.

    Soal darimana saja PNS yang pindah ke Kerinci? ia mengaku PNS tersebut berasal dari beberapa kabupaten dalam wilayah Provinsi Jambi, serta beberapa kabupaten yang ada di provinsi tetangga. "Ada juga yang bertugas di Muko-muko, Bengkulu, dan Sumbar," katanya.

    Untuk PNS yang mengajukan pindah keluar daerah, juga tidak bisa seeanaknya saja. Untuk jurusan-jurusan tertentu, pemkab tidak akan memberikan izan pindah. "PNS yang S2 nya dibiayai pemkab, IPDN, dan Dokter spesialis, tentunya akan kita pertahankan," ujarnya.

    Evron juga mengimbau kepada PNS yang bekerja di luar daerah, untuk serius dalam melaksanakan pekerjaannya, dan tidak berpikir untuk pindah ke Kerinci. "PNS asal Kerinci yang bekerja di luar daerah, harus menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Jira profesional, di mana saja pasti akan dipakai,” pungkasnya.