Diduga Siswa Digebuki Guru

KERINCI - Keluarga Irsal, kini tengah berduka. Anaknya bernama Anugrah Trian Putra, pelajar kelas X, SMA Negeri 2 Kerinci, mengalami luka lebam bagian tubuh, setelah dikeroyok oleh oknum guru, berinisial, H, A, dan Y, pada Jumat (3/2) lalu. Saat ini, korban tergeletak di rumah dan tak bisa bergerak dari tempat tidur.

Kepastian ini diungkapkan Irsal, orang tua korban, tadi malam. Menurut dia, bukan hanya anaknya yang digebuki. Salah seorang siswa lainnya juga turut digebuki oleh guru itu. “Anak saya sekarang ini tergeletak di kasur dan sulit bergerak karena digebuki oleh oknum guru. Saya sangat tidak terima adanya kekerasan terhadap anak saya ini. Kalau dia melanggar aturan sekolah silakan berikan sanksi sesuai aturan, tapi kalau sudah terjadi kekerasan terhadap murid, tidak saya terima,” tegasnya.

Menurut dia, saat kejadian sekitar pukul 11.00, anaknya berkelahi dengan salah seorang temannya yang ketahuan menggelapkan HP milik teman sekelasnya. Saat baku hamtam itulah, tiba-tiba guru itu datang. Kedatangan guru ini bukan melerai perkelahian ini, sebaliknya malah menghajar anaknya dan temannya.

“Punggung anak saya diinjak-injak dari belakang guru itu. Sehingga anak saya mengalami luka lembam dan saya besok akan melakukan visum dan melaporkan kejadian ini kepada polisi,” tegasnya. “Kejadian ini sudah saya laporkan ke Kadis Pendidikan dan kadis berjanji akan menyelesaikannya,” timpalnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kerinci Muhammad Ar  saat dikonfirmasi membantah bahwa guru di sekolahnya telah menggebuki siswa. “Tidak mungkin (guru, red). Walaupun saya tidak melihatnya kejadian itu tidak mungkin. Diinjak-injak pula, itu tidak mungkin. Besok saya akan minta keterangan dari guru-guru itu apakah benar atau tidak,” tegasnya.

Menurut dia, kejadian yang diterimanya adalah perkelahian biasa antar siswa dan saat ini sedang proses dengan orang tua. “Kejadiannya becekak biaso bae (perkelahian biasa, red) dan sedang dalam proses pemanggilan orang tua. Besok para orang tua akan kita panggil,” tandasnya.