*Murasman: Kita Akan Pelajari Secara Hukum
TRIBUNJAMBI.COM,
KERINCI – Pemerintah Kabupaten Kerinci, langsung mengambil langkah
cepat, untuk menampung aspirasi ratusan guru SD di Kecamatan Depati VII,
yang mengharapkan gaji mereka yang dirampok ditangan bendahara UPTD
sebesar Rp 545 juta.
Kamis (30/8), Pemkab
Kerinci bersama dengan beberapa instansi terkait, seperti dinas
pendidikan, DPPKA, tim TAPD, dan instansi lainnya mengadakan pertemuan
khsusus, untuk membahas soal kepastian gaji guru yang dirampok beberapa
waktu lalu.
“Kita tidak bisa begitu saja
mengganti gaji yang dirampok tersebut. Harus dikaji dulu secara hukum,
agar tidak bermasalah dikemudian hari,” ujar Murasman, dikonfirmasi
Tribun, Kamis (30/8) kemarin.
Ia mengaku, jika
dana tersebut diganti begitu saja, ditakutkan nantinya akan banyak
bendahara yang akan menghilangkan uang, karena nantinya bakal diganti
oleh pemerintah. “Ini sangat berbahaya, makanya kita harus hati-hati,”
terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Murison. Ia berharap agar
guru-guru bisa bersabar, untuk menunggu proses penggantian uang
tersebut. “Ini kan uang negara, kita tidak bisa begitu saja
mengeluarkannya,” jelasnya.
Selain kasus
perampokan lanjutnya, ada juga hal-hal aneh lainnya terkait dengan
bendahara. Ia mengatakan, ada guru yang mengaku tagihan bank nya di BNI
belum juga dibayar oleh bendahara, padahal tagihan tersebut harusnya
sudah dibayar beberapa bulan sebelumnya.
“Informasi
yang kami dapat, pihak kepolisian juga akan meminta keterangan beberapa
orang guru, untuk melanjutkan proses penyidikan. Sedangkan belum
dibayarnya tagihan bank sejumlah guru, kami sudah perintahkan kepada
UPTD untuk mengeceknya ke bank,” tegasnya.
Sementara
itu, Reni Devi Safitri, Guru SD 135/III Tebat Ijuk, mengatakan pihaknya
mempertanyakan dan menginginkan adanya solusi dari dinas dan pemerintah
kabupaten Kerinci, sehingga hak mereka berupa gaji pada bulan Agustus
yang telah raib dibawa pencuri sebesar Rp. 545 juta segera dibayar.
“Kami
tidak mengerti mengapa sampai sekarang tidak ada kejelasan tentang gaji
kami. Beberapa hari lagi bulan Agustus akan habis. Kami tidak mau tahu
apakah dana itu sudah dicuri atau bagaimana, kami menuntut hak kami
segera dibayar,”ujarnya.
“Akibat dari hal
ini, gaji yang kami harapkan untuk membantu kebutuhan lebaran tidak
terpenuhi. Kemudian tagihan bank para guru juga macet. Bahkan tagihan
bank kami bulan Maret dulu juga belum disetor oleh pihak UPTD. Kami
menuntut sebelum 1 September gaji kami bulan Agustus sudah dibayar,”
pungkasnya. (*)
Penulis : edijanuar
Editor : nani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!