Senin, 08 Oktober 2012

Disiapkan 1.000 Bibit Mahoni



KERING : Kondisi debit air Sungai Ampuh, Sungaipenuh selama musim kemarau beberapa bulan terakhir ini.(PAHDI/JE)
Untuk Reboisasi Hutan Sumber Air Bersih
SUNGAIPENUH-Selain kemarau, krisis air bersih di Kota Sungaipenuh dikarenakan makin berkurangnya debit air Sungai
Ampuh, yang merupakan sumber air baku PDAM.
Salah satu penyebabnya yakni, penggundulan hutan akibat aktivitas illegal logging dan alih fungsi hutan menjadi perkebunan.
“Memang di daerah Renah Kayu Embun, dan daerah ulu Sungai Ampuh hutannya sudah mulai menggundul. Selain itu warga juga banyak yang mengalih fungsikan hutan jadi perkebunan, makanya debit air Sungai Ampuh makin berkurang,”ujar salah satu warga setempat kemarin.
Sementara itu, Direktur Tekhnik PDAM Tirta Sakti Kerinci, Andi Tri Putra juga mengaku, penggundulan hutan juga menjadi penyebab berkurangnya debit air Sungai Ampuh.
Untuk itu pihaknya telah menyiapkan 1.000 batang bibit pohon Mahoni untuk mereboisasi hutan di sejumlah sumber air baku PDAM Tirta Sakti Kerinci, dan akan didistribusikan ke seluruh Cabang PDAM yang ada di kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh.
Namun, dari seluruh cabang PDAM Tirta Sakti Kerinci, Sungai Ampuh menjadi prioritas utama pihaknya karena tingkat kerusakannya lebih tinggi.
Pantauan harian ini kemarin, hampir di sepanjang aliran sungai ampuh sudah dijadikan warga untuk lahan perkebunan, hal ini mengakibatkan berkurangnya daerah tangkapan air.
Dirinya juga menghimbau dinas Kehutanan dan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat untuk bekerjasama mereboisasi hutan di hulu Sungai Ampuh.
Seperti diketahui, saat ini debit air Sungai Ampuh ini hanya tersisa 28 liter perdetik. Jumlah ini sangat jauh dari normal yaitu 125 liter perdetik. Debit 28 liter perdetik ini hanya bisa memenuhi 2800 konsumen, sementara jumlah konsumen di Sungaipenuh lebih dari 11.639 konsumen.
Sebagai solusinya, saat ini 3 unit armada mobil tangki PDAM juga telah dioperasikan pihaknya, untuk memberikan air bersih kepada warg Kota Sungaipenuh.
“Kita punya 3 mobil tangki PDAM, namun 1 unit mobil sering macet, yang rutin beroperasi hanya 2 unit, dari pukul 07.30 WIB pagi hingga pukul 01.00 WIB dini hari,”tegasnya.
Ditanya apakah ada upaya pihaknya untuk meminta bantuan dari PDAM daerah tetangga? Andi mengaku, upaya tersebut telah dilakukan pihaknya dengan melakukan komunikasi dengan PDAM daerah tetangga. Namun sayangnya, krisis air bersih ini juga dialami oleh hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
“Kita sudah komunikasi untuk minta bantu dipinjamkan mobil tangki PDAM, namun saat ini daerah tetangga juga sedang krisis, mereka juga tengah menggunakan armada mobil tangkinya,” tukasnya.
(hdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!