KERINCI - Kejaksaan Negeri
Sungaipenuh melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Provinsi Jambi untuk menindaklanjuti kasus dugaan korupsi di lokasi
transmigrasi Sungai Bermas, Kecamatan Sulak, Kerinci.
Dikatakan Kasi Intel Kejari Sungaipenuh, Anton Rahmanto, bantuan ke Dinas PU Provinsi selaku saksi ahli, untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
"Dugaan korupsi di Sungai Bermas yang dilaporkan sejumlah LSM adalah bagian pembangunan rumah. Untuk itu kita minta kepada PU Provinsi melakukan pengecekan. Karena secara teknis kejaksaan kurang jelas dengan bangunan tersebut," ujarnya, Senin (15/10).
Anton mengaku, dalam waktu dekat pihaknya bersama dengan PU Provinsi Jambi turun ke lapangan melakukan pengecekan. "Kita sudah minta kepada kejati untuk memfasilitasi koordinasi PU Provinsi dengan Kejari Sungaipenuh," katanya.
Sebelumnya petugas dari Dinas PU Provinsi turun ke lokasi, namun saat itu hanya 10 rumah yang diperiksa. "Sementara rumah yang ada sebanyak 100 unit, dan itu semuanya harus diperiksa," tegasnya.
Sejumlah warga yang mendapatkan jatah rumah di lokasi transmigrasi di Sungai Bermas, membenarkan rumah yang dibangun di lokasi transmigrasi tersebut tidak memadai.
"Memang kelihatannya ada yang tidak beres. Temboknya saja sudah banyak yang rapuh, kalau didorong pakai tangan bisa jebol," ungkap warga di Sungai Bermas, dikonfirmasi Tribun via telepon.
Ia mengaku selama ini tidak berani melapor, karena takut pada petugas. Sedangkan sejumlah kalangan mahasiswa dan aktivis anti korupsi, terus mendesak kejaksaan membongkar dan menyeret semua pelaku yang terlibat kasus tersebut ke meja hijau.
Dikatakan Kasi Intel Kejari Sungaipenuh, Anton Rahmanto, bantuan ke Dinas PU Provinsi selaku saksi ahli, untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
"Dugaan korupsi di Sungai Bermas yang dilaporkan sejumlah LSM adalah bagian pembangunan rumah. Untuk itu kita minta kepada PU Provinsi melakukan pengecekan. Karena secara teknis kejaksaan kurang jelas dengan bangunan tersebut," ujarnya, Senin (15/10).
Anton mengaku, dalam waktu dekat pihaknya bersama dengan PU Provinsi Jambi turun ke lapangan melakukan pengecekan. "Kita sudah minta kepada kejati untuk memfasilitasi koordinasi PU Provinsi dengan Kejari Sungaipenuh," katanya.
Sebelumnya petugas dari Dinas PU Provinsi turun ke lokasi, namun saat itu hanya 10 rumah yang diperiksa. "Sementara rumah yang ada sebanyak 100 unit, dan itu semuanya harus diperiksa," tegasnya.
Sejumlah warga yang mendapatkan jatah rumah di lokasi transmigrasi di Sungai Bermas, membenarkan rumah yang dibangun di lokasi transmigrasi tersebut tidak memadai.
"Memang kelihatannya ada yang tidak beres. Temboknya saja sudah banyak yang rapuh, kalau didorong pakai tangan bisa jebol," ungkap warga di Sungai Bermas, dikonfirmasi Tribun via telepon.
Ia mengaku selama ini tidak berani melapor, karena takut pada petugas. Sedangkan sejumlah kalangan mahasiswa dan aktivis anti korupsi, terus mendesak kejaksaan membongkar dan menyeret semua pelaku yang terlibat kasus tersebut ke meja hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!