SUNGAIPENUH-Pembangunan jembatan penyeberangan di Desa Tanjung Rawang,
Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungaipenuh, yang dikerjakan CV Nur
Ikhwan, dengan dana Rp 1,7 miliar dinilai tidak memiliki perencanaan
matang.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPRD Sungaipenuh, Syafriadi, saat mengecek proyek itu bersama Anggota Komisi III. Ia mengatakan, proyek tersebut terancam tidak bisa dimanfaatkan warga.
"Jembatan yang dibangun jauh lebih tinggi dari badan jalan, bahkan ketinggiannya lebih dari 2 meter dari badan jalan. Sehingga untuk masyarakat dan kendaraan tidak bisa melewatinya," katanya, Minggu (14/10).
Menurutnya, selain tidak memiliki program dan perancanaan yang matang, pembangunan jembatan ini terkesan tidak mengarah kepada petunjuk pelaksanaan, dan teknis.
"Badan jalan juga sempit, di depan jembatan juga ada rumah dan kantor kepala desa. Sehingga tidak bisa diprogram ulang pembangunannya. Jadi kalau jembatan ini telah siap dikerjakan bakal terbengkalai. Sebab jalan jauh di bawah. Sementara jembatannya jauh di atas badan jalan," kata Syafriadi.
Karena itu, pihaknya meminta pihak terkait, khususnya Dinas PU kota Sungaipenuh meninjau ulang pembangunannya. Sehingga setelah selesai nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Kita minta khususnya kepada dinas PU, untuk melakukan pengecekan kembali. Kalau memang tidak bisa dimanfaatkan setelah dibangun, untuk apa dilanjutkan hanya menghamburkan uang rakyat saja," ujarnya.
Sayangnya Kepala Dinas PU Sungaipenuh, Marshal, sampai saat berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi. Saat Tribun mencoba konfirmasi, handponenya sedang tidak aktif.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPRD Sungaipenuh, Syafriadi, saat mengecek proyek itu bersama Anggota Komisi III. Ia mengatakan, proyek tersebut terancam tidak bisa dimanfaatkan warga.
"Jembatan yang dibangun jauh lebih tinggi dari badan jalan, bahkan ketinggiannya lebih dari 2 meter dari badan jalan. Sehingga untuk masyarakat dan kendaraan tidak bisa melewatinya," katanya, Minggu (14/10).
Menurutnya, selain tidak memiliki program dan perancanaan yang matang, pembangunan jembatan ini terkesan tidak mengarah kepada petunjuk pelaksanaan, dan teknis.
"Badan jalan juga sempit, di depan jembatan juga ada rumah dan kantor kepala desa. Sehingga tidak bisa diprogram ulang pembangunannya. Jadi kalau jembatan ini telah siap dikerjakan bakal terbengkalai. Sebab jalan jauh di bawah. Sementara jembatannya jauh di atas badan jalan," kata Syafriadi.
Karena itu, pihaknya meminta pihak terkait, khususnya Dinas PU kota Sungaipenuh meninjau ulang pembangunannya. Sehingga setelah selesai nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Kita minta khususnya kepada dinas PU, untuk melakukan pengecekan kembali. Kalau memang tidak bisa dimanfaatkan setelah dibangun, untuk apa dilanjutkan hanya menghamburkan uang rakyat saja," ujarnya.
Sayangnya Kepala Dinas PU Sungaipenuh, Marshal, sampai saat berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi. Saat Tribun mencoba konfirmasi, handponenya sedang tidak aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!