SUNGAIPENUH - Krisis air bersih
yang melanda Kota Sungaipenuh semakin memburuk. Pasalnya, debit air di
Sungai Akar, sebagai sumber air minum untuk wilayah Sungaipenuh, jauh
dari debit normal. Saat ini, debit air hanya tersedia 28 liter per
detik.
Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kerinci, Andi Tri Putra mengatakan, debit air pada instalasi air bersih
dari Sungai Akar, yang mengalir ke rumah para konsumen di Kota Sungaipenuh semakin menurun. Hal itu disebabkan musim kemarau yang melanda Kerinci dan Sungaipenuh.
"Ya, debit air turun drastis dari jumlah normalnya 125 liter per detik. Sedangkan persediaan air di sungai tersebut hanya 28 liter per detik. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir," bebernya.
Dikatakannya, sebagai antisipasi krisis air bersih di Kota Sungaipenuh ini, saat ini pihaknya telah menetapkan jadwal bergilir untuk pengaliran air PDAM ke rumah konsumen di Kota Sungaipenuh.
"Debit 28 liter per detik ini hanya bisa memenuhi 2.800 konsumen, sementara jumlah konsumen di Sungaipenuh lebih dari 10 ribu. Jadi terpaksa kita gilirkan jadwalnya, dengan pembagian jam," ujarnya.
Bahkan, untuk wilayah Kecamatan Hamparan Rawang, pihaknya terpaksa mensuplay air bersih dari intalasi air bersih yang terdapat di Semurup, Kecamatan Air Hangat.
Selain itu kata dia, saat ini tiga unit armada mobil tangki PDAM juga telah dioperasikan, untuk memberikan air bersih kepada warga Kota Sungaipenuh.
"Kita punya tiga mobil tangki PDAM, namun satu unit mobil sering macet, yang rutin beroperasi hanya dua unit, dari pukul 07.30 WIB pagi hingga pukul 01.00 WIB dini hari," katanya.
Ditanya apakah ada upaya pihaknya untuk meminta bantuan dari PDAM Tirta daerah tetangga? Andi mengaku, upaya tersebut telah dilakukan pihaknya dengan melakukan komunikasi dengan PDAM daerah tetangga. Namun sayangnya, krisis air bersih ini juga dialami oleh hampir seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi.
Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kerinci, Andi Tri Putra mengatakan, debit air pada instalasi air bersih
dari Sungai Akar, yang mengalir ke rumah para konsumen di Kota Sungaipenuh semakin menurun. Hal itu disebabkan musim kemarau yang melanda Kerinci dan Sungaipenuh.
"Ya, debit air turun drastis dari jumlah normalnya 125 liter per detik. Sedangkan persediaan air di sungai tersebut hanya 28 liter per detik. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir," bebernya.
Dikatakannya, sebagai antisipasi krisis air bersih di Kota Sungaipenuh ini, saat ini pihaknya telah menetapkan jadwal bergilir untuk pengaliran air PDAM ke rumah konsumen di Kota Sungaipenuh.
"Debit 28 liter per detik ini hanya bisa memenuhi 2.800 konsumen, sementara jumlah konsumen di Sungaipenuh lebih dari 10 ribu. Jadi terpaksa kita gilirkan jadwalnya, dengan pembagian jam," ujarnya.
Bahkan, untuk wilayah Kecamatan Hamparan Rawang, pihaknya terpaksa mensuplay air bersih dari intalasi air bersih yang terdapat di Semurup, Kecamatan Air Hangat.
Selain itu kata dia, saat ini tiga unit armada mobil tangki PDAM juga telah dioperasikan, untuk memberikan air bersih kepada warga Kota Sungaipenuh.
"Kita punya tiga mobil tangki PDAM, namun satu unit mobil sering macet, yang rutin beroperasi hanya dua unit, dari pukul 07.30 WIB pagi hingga pukul 01.00 WIB dini hari," katanya.
Ditanya apakah ada upaya pihaknya untuk meminta bantuan dari PDAM Tirta daerah tetangga? Andi mengaku, upaya tersebut telah dilakukan pihaknya dengan melakukan komunikasi dengan PDAM daerah tetangga. Namun sayangnya, krisis air bersih ini juga dialami oleh hampir seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi.
Penulis : edijanuar
Editor : ridwan
Sumber : Tribun Jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mau Berkunjung Datang di Blog Berita Bagi Kita Semua, Siapapun Anda Boleh Menulis, Berkomentar, Mengirimkan Berita, Membuat Artikel ataupun Menceritakan tentang Hobby Masing-Masing, Kami Tidak bertanggung Jawab Dengan Akibat Yang ditimbulkan Konten Berita dan Artikel di Blog Ini, Pikir itu Pelita Hati,Jadi PIKIRKANLAH!!!, Komentar Yang Meniggalkan Links PORNO Akan Dihapus!!!